Beranda

Selasa, 26 Januari 2021

Organisasi Ekonomi Regional

 

Adi Setiawan

India-Pakistan tension: Is there a role for SAARC? | ORF

 

1. SAARC (South Asian Association for Regional Cooperation)

SAARC Development Fund allocates $5 million for Covid-19 projects - The  Economic Times

Berdiri: SAARC didirikan 8 Desember 1985 di Dhaka, Bangladesh

Negara Anggota: Pakistan, Bangladesh, Bhutan, India, Nepal, Maladewa, Pakistan, dan Sri Langka.

Markas: SAARC bermarkas di Kathmandu, Nepal.

Latar Belakang Didirikan: Berdirinya SAARC dilatarbelakangi oleh keinginan negara-negara Asia Selatan untuk bekerja sama dengan semangat persaudaraan, kepercayaan dan pengertian.

Tujuan: Tujuan dari SAARC adalah untuk membangun perekonomian negara-negara anggota Asia Selatan. Momen penting dalam organisasi SAARC adalah ketika menerapkan South Free Trade Area tahun 2006 untuk mempermudah kegiatan perdagangan di Asia Selatan. Selain memiliki anggota tetap, SAARC juga mempunyai sembilan negara pengamat, yaitu Australia, China, Uni Eropa, Iran, Jepang, Mauritius, Myanmar, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Salah satu bukti eksistensi dari SAARC adalah mampu mengintegrasikan ekonomi kawasan Asia Selatan ke dalam South Asia Preferential Trading Agreement (SAPTA) yang telah diimplementasikan sejak tahun 1997. SAPTA memiliki tujuan meningkatkan kerjasama regional, menstimulus pertumbuhan ekonomi nasional, dan peningkatan lapangan kerja di negara-negara Asia Selatan.

2. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)

Mempertanyakan Keutuhan Uni Eropa di tengah Wabah Corona - Tirto.ID

Berdiri: 1 Juni 1955 di Messina, Italia.

Kronologi Berdirinya MEE: Paul Henry Spaak (Menteri Luar Negeri Belgia) ditunjuk sebagai ketua komite yang harus menyusun laporan tentang kemungkinan kerja sama ke semua bidang ekonomi. Laporan Komite Spaak berisi dua rancangan yang mengintegrasikan Eropa, yaitu:

a. Membentuk European Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).

b. Membentuk European Atomic Energy Community (Euratom) atau Badan Tenaga Atom Eropa.

Rancangan Spaak itu akhirnya disetujui pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma dan kedua perjanjian itu mulai berlaku tanggal 1 Januari 1958. Pertemuan di Roma menghasilkan Traktat Roma yang meresmikan berdirinya MEE. Pembentukan MEE dilatarbelakangi oleh keberhasilan European Coal and Steel Community (ECSC) dalam  mendorong negara-negara seperti Belgia, Perancis, Italia, Luxemburg, Belanda, dan Jerman Barat membentuk pasar bersama yang mencakup sektor ekonomi.

 Dengan demikian, terdapat tiga organisasi di Eropa, yaitu ECSC, EEC (MEE), dan Euratom (EAEC). MEE menegaskan tujuannya, antara lain :

a.  Meningkatkan kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf hidup, dan memperluas lapangan kerja.

b.    Menghapuskan bea masuk dan pembatasan impor-ekspor antara negara-negara anggota.

c. Memberikan bantuan dana kepada negara-negara yang masih rendah pendapatan ekonominya.

d.  Meningkatkan tarif yang tinggi dan membatasi secara ketat barang-barang masuk yang bukan dari negara-negara anggota.

e.  Meluaskan hubungan dengan negara – negara selain anggota MEE. Untuk mewujudkan tujuannya, MEE membentuk Pasar Bersama Eropa (Common Market), keseragaman tarif, dan kebebasan bergerak dalam hal buruh, barang, serta modal.

Pada akhirnya, MEE bergabung dengan ECSC dan Euratom menjadi Uni Eropa melalui perjanjian Merger Treaty yang ditandatangani di Brussels pada tanggal 8 April 1965.

Struktur organisasi MEE:

a.    Majelis Umum atau Parlemen Eropa: beranggota 142 orang yang dipilih oleh parelemn negara anggota. Majelis Umum memiliki tugas memberikan nasehat dan usulan kepada Dewan Menteri dan Komisi tentang langkah-langkah yang diambil.

b.      Dewan Menteri: Beranggotakan menteri luar negeri negara anggota dengan tugas membuat peraturan organisasi serta menjamin terlaksananya kerja sama ekonomi negara anggota.

c.   Badan Pengurus Harian atau Komisi:  memiliki tugas kekuasaan eksekutif dan badan pelaksana MEE. Hasil kerjanya dilaporkan kepada Majelis Umum.

d.   Mahkamah Peradilan: memiliki fungsi mengAdili administrasi MEE, peradilan pidana terhadap negara anggota apabila terjadi perselisihan, serta peradilan konstitusi (menyelesaikan konflik perjanjian internasional).

Di dalam MEE memiliki pasar tunggal dan mata uang eropa yang disebut Euro. Pada tanggal 7 Februari 1992 MEE diubah menjadi Uni Eropa yang anggotanya sekitar 28 negara.

3. AFTA (ASEAN Free Trade Area)

ASEAN Free Trade Area (AFTA): Sejarah, Tujuan, dan Dampaknya Halaman all -  Kompas.com

AFTA dibentuk saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-IV di Singapura tanggal 28 Januari 1992. AFTA merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional dengan menjadikan wilayah ASEAN sebagai basis produksi dunia.

AFTA awalnya hanya beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, dan Filipina. Meski begitu, pada tahun 1995 Vietnam bergabung, Laos dan Myanmar tahun 1997, serta Kamboja tahun 1999, menjadikan seluruh negara ASEAN menjadi anggotanya. AFTA memiliki tujuan antara lain:

a.   Menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif sehingga produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.

b.    Menarik lebih banyak Foreign Direct Investment (FDI).

c.    Meningkatkan perdagangan antar negara anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade).

 4. NAFTA (North American Free Trade Agreement)

Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara - Wikipedia

NAFTA mulai beroperasi pada 1 Januari 1994. Awalnya NAFTA dilaksanakan oleh dua negara, Amerika Serikat dan Kanada. Pendirian NAFTA dilatarbelakangi oleh American Summit di Chili pada April 1988 yang membahas tentang peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, budaya, perjalanan, hingga cyberspace. Kerja sama yang dijalin Amerika Serikat dan Kanada menarik minat Meksiko untuk terlibat dalam perjanjian tersebut. Pada September 1998, Meksiko pun menandatangani Declaration and Memorandum of Understanding yang meresmikan masuknya Meksiko ke dalam NAFTA. NAFTA memiliki tujuan antara lain:

a.    Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja.

b.    Menciptakan iklim usaha untuk mendorong persaingan yang adil.

c.    Meningkatkan peluang investasi.

d.   Menciptakan prosedur yang efektif dalam penyelesaian perdagangan.

 5. CAFTA (Central American Free Trade Agreement)

CAFTA – Manitoba Canola Growers

CAFTA merupakan perjanjian perdagangan bebas yang disetujui oleh Amerika Serikat beserta negara-negara Amerika Tengah seperti Kosta Rika, El Salvador, Guatemala, Honduras, dan Nikaragua dalam kurun waktu 2003-2004. Keberadaan CAFTA menjadi wadah dari Caribbean Basin Initiative yang berisi tentang aturan biaya ekspor dan kuota impor antara Amerika Serikat dengan negara-negara di Amerika Tengah. Tujuan dibentuknya CAFTA adalah mewujudkan kemajuan perdagangan antar negara anggotanya. Keberadaan CAFTA memiliki beberapa ketentuan, yaitu perdagangan jasa lintas batas, jasa keuangan, investasi, akses pasar, dan pertanian.

 6. APEC (Asian-Pacific Economic Cooperation)

Jadi Tuan Rumah APEC 2020, Ini Tantangan yang Akan Dihadapi Malaysia -  Ekonomi Bisnis.com

APEC didirikan pada tahun 1989 oleh beberapa negara di wilayah Asia dan Pasifik. Tujuan didirikannya APEC adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas negara-negara di Asia Pasifik. APEC memiliki prinsip dalam menjalankan kegiatan organisasi antara lain: consensus (keputusan APEC harus bermanfaat dan disepakati semua anggota), voluntary and non-binding (kesepakatan secara sukarela), concerted unilateralism (keputusan dilakukan bersama-sama), dan differentiated time frame (liberalisasi negara ekonomi anggota). Keberadaan APEC secara nyata berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Negara anggota APEC berkontribusi dalam terhadap 53% GDP dunia serta 44% volume perdagangan di dunia. APEC hingga kini beranggotakan 21 negara di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia di dalamnya.

Beberapa organisasi regional ini berpengaruh pada perekonomian Indonesia, seperti AFTA dan APEC. Dengan adanya AFTA, Indonesia diuntungkan karena bisa menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia serta mendorong pelaku usaha Indonesia untuk bersaing dagang dengan pelaku usaha dari negara lain. Selain AFTA, APEC juga berpengaruh dalam meningkatkan neraca perdagangan Indonesia. Neraca perdagangan Indonesia kepada seluruh anggota APEC mencapai US$289,3 Miliar atau 75% dari total perdagangan Indonesia hingga tahun 2011.

Referensi:

Hapsari, Ratna dan Adil M. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Erlangga.

https://blog.ruangguru.com/sejarah-kelas-12-mengenal-organisasi-ekonomi-regional-dan-global

1 komentar:

  1. Banyak nya pak. Mau disingkat kok penting semua. Tapi lebih bagus link web daripada youtube kalo youtube menghabiskan kuota.

    BalasHapus