SRI
LANKA DALAM SUDUT PANDANG SEJARAH
Oleh : Adi Setiawan
Guru Sejarah SMAN 1 Sekampung Lampung Timur
email: adiabuuwais@gmail.com
Sri Lanka adalah negara
pulau yang terletak di sebelah selatan India. Nama Sri Lanka diambil dari
bahasa Sansekerta. Kata Sri berarti
‘suci’, sedangkan Lanka berarti
‘pulau’. Sri Lanka merupakan wilayah yang pernah mengalami penjajahan oleh
beberapa bangsa dari Eropa seperti Portugis, Belanda dan Inggris.
Saat masih dikuasai
oleh bangsa-bangsa Eropa, negara pulau tersebut menggunakan nama Ceylon. Nama
Ceylon mulai disematkan saat Portugis berlabuh pada tahun 1505. Ceylon sendiri
berasal dari bahasa Portugis, ‘Ceilao’. Dan nama ini masih dipertahankan saat
Sri Lanka dijajah oleh Inggris.
Mengenai sejarah
tentang asal-muasal Sri Lanka dijadikan hunian oleh manusia, setidaknya ada
catatan mengenai itu, bahwa keberadaan pulau itu baru disadari ketika sekitar
700 warga Sinhala yang terusir dari utara India mendarat di pulau itu. Migrasi
700 warga Sinhala ke pulau itu (yang sekarang Sri Lanka) terjadi setelah
Pangeran Vijaya, putera seorang raja Kerajaan Asoka dari utara India diusir
dari negerinya karena melakukan pelanggaran. Ia kemudian memebawa 700 warga
Sinhala berlayar ke selatan. Tanpa mereka duga sebelumnya mereka sampai di
sebuah pulau.
Dalam catatan ahli
geografi, keberadaan pulau ini sepertinya sudah cukup dikenal. Ahli geografi
Yunani masa lampau menyebut pulau ini dengan Taprobane sedangkan ahli geografi
Arab menyebutnya Serendib.
Sri Lanka Pada Masa
Kerajaan Bercorak Hindu-Budha
Pada masa lalu di Sri
Lanka tumbuh kerajaan Anuradhapura, kerajaan ini bercorak agama Budha. Kerajaan
ini didirikan oleh warga Sinhala dengan raja pertamanya bernama Pandukabhaya.
Bagi pemerintahan yang ada di India, Sri Lanka merupakan wilayah yang harus
ditaklukan. Kerajaan-kerajaan seperti Chola, Pallava dan Pandya berusaha
merebut Sri Lanka dari tangan penguasa Sinhala.
Ekspansi
kerjaan-kerajaan Hindu dari India akhirnya dapat mendesak bangsa Sinhala.
Mereka terpaksa menyingkir ke bagian selatan Sri Lanka. Di daerah yang baru
tersebut mereka mengembangkan ekonomi dengan berdagang rempah-rempah dan gajah.
Pada pertengahan abad
kedua sebelum Masehi, sebagian besar wilayah utara Ceylon dikuasai Kerajaan
Chola dari selatan India, yaitu sebuah kerajaan Tamil di bawah Dinasti
Lambakarna. Kekuasaan mereka yang terus berlanjut, membuat Kerajaan Anuradhapura
runtuh pada abad ke-10 Masehi.
Setelah Kerajaan
Anuradhapura runtuh, muncul kerajaan lain yang didirikan bangsa Sinhala yaitu
Kerajaan Polonnaruwa. Setelah Kerajaan Polonnaruwa runtuh, bangsa Tamil
kemudian mendirikan kerajaan baru sebagai penerus dari kekuasaan Kerajaan Chola
yang berpusat di Jaffna.
Saat Portugis berlabuh
di Sri Lanka, setidaknya di wilayah ini terdapat tiga kerajaan besar yaitu,
Kerajaan Tamil, Kerajaan Sinhala Kotte dan Kerajaan Sinhala Kandy.
Sri Lanka Pada Masa
Kekuasaan Bangsa Eropa
Sebagimana halnya Asia
pada awal abad 16 Masehi yang mendapat kunjungan dari Bangsa Eropa, Sri Lanka
juga dikunjungi oleh Portugis yakni tahun 1505. Kedatangan Portugis di Sri
Lanka dibwah pimpinan Lorenco de Almeida. Mereka mendapat sambutan baik dari
Raja Sinhala Kotte, Bhuvanekabahu. Antara Portugis dan Kotte terjadi terjadi
hubungan perdagangan rempah-rempah, lebih dari itu Portugis juga diberi izin
membangun benteng pertahanan.
Hubungan Portugis
dengan dua kerajaan lain tidak begitu efektif. Tidak ada hubungan perdagangan
yang berarti antara Portugis dengan Kerajaan Tamil maupun Sinhala Kandy. Yang
terjadi justru peperangan antara Portugis dengan Kerajaan Tamil. Dalam
peperangan tersebut Portugis berhasil menaklukan Kerajaan Tamil, Portugis mampu
bertahan di Sri Lanka dari taun 1619 sampai 1658. Setelah 1658 wilayah Sri
Lanka diambil alih Belanda hingga taun 1795. Selebihnya Sri Lanka diduduki
Inggris hingga Sri Lanka resmi merdeka pada 4 Februari 1948.
Referensi
: Sukarjaputra, Y.R. 2010. Auman Terakhir Macan Tamil Perang Sipil Sri Lanka
1976-2009. Jakarta : Kompas
Oleh
: Adi Setiawan (Jumat, 31 Maret 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar