Minggu, 27 September 2020

Perkembangan Teknologi Persenjataan

 

Adi Setiawan


Perkembangan Teknologi Persenjataan Terbaru - Rahasiatekno

Teknologi persenjataan selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Teknologi persenjataan yang dikembangkan oleh Negara-negara maju antara lain: senjata darat, udara, senjata nuklir, senjata laser, dan senjata biologi.

Tahun 1912, bom berbentuk granat tangan yang sederhana. Bom berkembang menjadi senjata yang dijatuhkan dari pesawat. Bom kemudian berkembang menjadi rudal yang merupakan elemen kunci dalam pertahanan strategis Negara-negara besar, seperti USA, Rusia, Inggris, Perancis, dan Cina.

Rudal sebagai wahana pelontaran hulu ledak bias nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya dalam hal ini kimia dan biologi dikembangkan melalui teknologi peroketan.

Dunia mengenal Robert Goddard (USA), Konstantin Tsiolkovsky (Rusia) dan Wernher von Braun (Jerman) yang dikenal sebagai bapak peroketan.

Persaingan yang paling mencolok dalam masa Perang Dingin adalah dalam bidang militer, khususnya dalam hal persenjataan. Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berlomba menciptakan berbagai senjata yang mutakhir dan mematikan, misalnya bom.

Bom adalah senjata ledak yang lazim digunakan dalam perang. Terorisme juga melibatkan penggunaan bom. Bom umumnya terdiri atas wadah logam yang diisi dengan bahan peledak atau bahan kimia. Bom melukai dan menewaskan orang serta merusakkan gedung dan bangunan lain, kapal, pesawat terbang, ataupun sasaran lain. Salah satu senjata yang paling menakutkan dan dapat membantu mengakhiri Perang Dunia II adalah bom atom. Senjata yang disebut bom atom itu dibuat pertama kali oleh Amerika Serikat pada tanggal 16 Juli 1945 di Alamo Gardo, New Mexico. 

Tenaga atom yang ditimbulkan akan menimbulkan radiasi yang apabila diterima dalam jumlah besar akan sangat fatal akibatnya. Debu radioaktif dan endapan dari awan yang tertiup angin dan bertebaran di daratan dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman serta membinasakan hewan dan manusia. Pada jangka panjang ledakan bom atom akan mengakibatkan kematian serta kanker pada manusia, sedangkan kerusakan genetis akan terlihat pada generasi-generasi berikutnya. 

Selama berlangsungnya perlombaan senjata nuklir antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet, keduanya membangun pusat-pusat tombol peluncuran senjata nuklir di berbagai negara yang berada di bawah pengaruhnya. Pada 1949 Uni soviet mengadakan uji coba peledakan bom atomnya yang pertama. Tiga tahun berikutnya Amerika serikat berhasil menguji penelitiannya tentang bom hidrogen. Namun sembilan bulan kemudian Uni Soviet sudah mampu membuat bom hidrogen sendiri.Keberhasilan Amerika Serikat dalam menciptakan bom atom, ternyata dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat diikuti oleh pesaingnya Uni Soviet. 

Perang rupanya mendorong para teknokrat menjadi kreatif untuk menciptakan  senjata perang. Igor Sikorsky ialah orang pertama kali mengembangkan helicopter untuk kepentingan militer.

Sejak tahun 1967, AS dan Rusia bersaing mengembangkan konsep pesawat tempur modern bermesin jet supersonic jarak jauh antar benua.

Pada tanggal 2 Agustus 1939, Albert Einstein menulis surat kepada presiden Franklin Roosevelt. Dalam surat tersebut diberitahukan bahwa NAZI-Jerman sedang giat memurnikan uranium dan kemungkinan bahan tersebut dipersiapkan untuk pembuatan bom atom dengan kekuatan besar. Tidak lama kemudian pemerintah AS menggelar suatu proyek rahasia yang disebut Proyek Manhattan.

Senjata lain yang berbahaya adalah senjata biologi yang dapat menyebabkan jatuhnya ribuan korban hanya dengan menggunakan sedikit material.

Senjata biologi dapat dikembangkan dengan mempergunakan organisme-organisme hidup (bekteri dan virus) atau toksin (racun) yang diperoleh dari organisme-organisme.

Program senjata biologi juga lebih mudah disamarkan dalam bentuk fasilitas produksi dan penelitian biasa daripada melalui fasilitas nuklir atau kimia. Bagian paling sulit untuk menyembunyikan program senjata biologi adalah proses akhirnya, yaitu ketika organisme atau zat toksin diletakkan di hulu ledak misil, bom, senjata artileri, atau tangki penyemprot aerial.

Kesepakatan Persenjataan Biologi (KPB) yang diperlakukan pada tahun 1975, melarang penelitian, pengembangan, produksi, penimbunan, atau pengambilalihan senjata biologi dan toksin. Kesepakatan tersebut melarang system pengangkutan yang dirancang untuk mengangkut jenis-jenis senjata tersebut. Aturan tersebut berasal dari aturan perang kuno yang melarang penggunaan senjata ataupun substansi “beracun” dalam konflik bersenjata yang pertama kali dimodifikasi dalam Kesepakatan Den Haag pada tahun 1899 dan 1907.

Kepemilikan senjata-senjata ini pada akhirnya diketahui berbahaya dan memicu banyaknya konflik yang membuat situasi berbahaya. Kesadaran itu berdampak pada menurunnya tingkat persaingan teknologi persenjataan antar banyak negara. Blok Barat dan Blok Timur akhirnya menggagas beberapa hal untuk mengatasi situasi. Salah satunya dengan membuat perjanjian-perjanjian Nuclear Non-proliferation Treaty, Strategic Arms Limitation Talks (SALT), dan Strategic Arms Reduction Treaty (START).

 

Referensi:

https://www.kompasiana.com/taufiqrizky7885/5d96e87ce0a74e271441d2b2/perkembangan-iptek-di-bidang-persenjataan?page=all

https://herydotus.wordpress.com/2011/03/10/sejarah-perkembangan-teknologi-persenjataan/

https://blog.ruangguru.com/mengetahui-sejarah-perkembangan-iptek-di-masa-kini

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyaksikan Tanah Sabrang: Film Propaganda di Era Kolonial

Sebuah gedung pertunjukan film modern diresmikan di Kota Metro, sebuah daerah yang lahir dari proses kolonisasi di masa lampau. Hadirnya bio...

Populer