Minggu, 04 Juni 2023

Kota Agung: Alam dan Tinggalan Sejarah

Penulis : Adi Setiawan 

Gunung Tanggamus (google.com)

Salah satu daerah di Lampung yang memiliki keragaman bentang alam adalah Kota Agung. Daerah yang menjadi ibukota dari Kabupaten Tanggamus ini dianugerahi pesona alam yang memukau. Di daerah yang terletak di pesisir Teluk Semaka ini kita dapat menjumpai bentang lautan serta gunung yang saling berhadapan. 

Gunung Tanggamus menjulang gagah di sebelah utara. Di lereng ya mengalir sungai-sungai dengan airnya yang jernih. Di beberapa tempat di lereng Gunung Tanggamus menyajikan suara gemuruh air terjun. Air terjun yang terkenal adalah Air Terjun Way Lalaan, yang terletak di Jalan Lintas Barat Sumatera, tepatnya di Kota Agung Timur. 

Sementara itu bentang laut Kota Agung yang merupakan bagian dari Teluk Semaka menyajikan eloknya alam bahari. Oleh karena itu berplesiran di pesisir Kota Agung juga menjadi hal yang patut dicoba kala berkunjung di sana. Selain itu  Teluk Semaka adalah ladang bagi para nelayan, sebagian masyarakat Kota Agung bermata pencaharian sebagai nelayan. 

Sebagai daerah yang terletak di pesisir,  kuliner yang diolah pun bernuansa bahari. Salah satu kuliner yang khas dari Kota Agung adalah Iwan. Namanya sekilas seperti nama seseorang, namun jika kita tengok kuliner ini bentuk nya mirip dengan bakso. Iwan berbahan dasar ikan laut, seperti ikan marlin. Iwan disajikan dengan kuah panas, yang memiliki cita rasa ikan yang kuat. 

Secara administratif Kabupaten Tanggamus terbagi menjadi beberapa kecamatan, Kota Agung yang menjadi Ibukota Kabupaten terbagi menjadi beberapa pekon/desa dan kelurahan. 

Catatan sejarah membuktikan bahwa pada masa lalu daerah ini memiliki kisah sejarah yang heroik. Nama Batin Mangunang, seorang pejuang Lampung pernah suatu waktu menghadapi penjajahan Belanda di sekitar Gunung Tanggamus. Untuk mengenang itu, nama Batin Mangunang kini disematkan sebagai nama rumah sakit di Tanggamus. 

Dam Way Djelai (Aditya N.)

Sementara itu berbicara mengenai tinggalan sejarah di kota agung masih dapat dijumpai tinggalan sejarah dari zaman kolonial Belanda dan Jepang. 

Tinggalan Belanda di Kota Agung diantaranya adalah dam atau bendung seperti Dam Way Djelai dan Dam Way Maja. Kedua dam itu diperuntukkan sebagai irigasi dan sumber air bersih warga. 

Bunker Jepang Kota Agung (berandadesa.com)

Sedangkan tinggalan dari zaman Pendudukan Jepang, dapat dijumpai bunker di Kota Agung Timur. Besar kemungkinan bunker ini menjadi objek penting kala Perang Dunia ke II. 

Harapannya keberadaan alam dan tinggalan sejarah di Kota Agung ini dapat menjadi wahana edukasi - rekreasi alam dan sejarah. 



Menyaksikan Tanah Sabrang: Film Propaganda di Era Kolonial

Sebuah gedung pertunjukan film modern diresmikan di Kota Metro, sebuah daerah yang lahir dari proses kolonisasi di masa lampau. Hadirnya bio...

Populer