Oleh:
Adi
Setiawan, S.Pd., Gr.
Guru
SMA Negeri 1 Sekampung
Lampung
Timur
A. Pendahuluan
Era digital memungkinkan dalam kegiatan
pembelajaran untuk memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi. Keberadaan teknologi telah mampu mengubah
pelaksanaan pembelajaran yang lebih beragam dan menarik. Hal ini tentunya
sangat membantu para guru dalam menyusun kegiatan pembelajaran, baik itu di
kelas maupun di luar kelas. Bahkan keberadaan teknologi informasi dan
komunikasi membuat kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dimanapun dan
kapanpun.
Sebagai bagian dari implementasi
kurikulum merdeka penggunaan teknologi dalam pembelajaran tentunya sangat
selaras. Terlebih pada saat ini generasi muda sangat akrab dengan berbagai
teknologi digital. Oleh karena itu pemenfaatan teknologi digital menjadi suatu
hal yang tak patut untuk dijauhi. Terpenting guru dapat mengelola pembelajaran
berbasis teknologi yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan murid.
Penggunaan teknologi dalam
pembelajaran dapat dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan
dan tahap evaluasi. Sebagai wujud dari penggunaan teknologi dalam pembelajaran
adalah membangun Learning Management System (LMS). LMS adalah perangkat lunak
yang dimanfaatkan untuk membuat, mendistribusikan dan menyampaikan konten
pembelajaran.
Mengutip dari Inge Widya dan Rofi Wahanisa (2021:550) bahwa
penggunaan Learning Management System (LMS) ini bertujuan untuk dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga dapat melakukan pembelajaran jarak
jauh dengan mudah dan waktu dalam proses pembelajaran menjadi lebih efisien.
Berbagai bentuk LMS banyak berkembang sejak adanya pandemic Covid-19. Walaupun
pada saat ini pandemi telah berakhir namun penggunaan LMS masih sangat relevan
dalam pembelajaran. Terutama dengan implementasi kurikulum merdeka yang salah
satu bagiannya adalah pembelajaran berdiferensiasi, maka penggunaan LMS akan
membantu.
Platform perangkat lunak yang gratis dan mudah diakses serta
dapat dipadukan menjadi LMS adalah google drive dan blog.
Keduanya tentunya sudah kita kenal sebagai media menyimpan data dan menyalurkan
informasi. Oleh karena itu berdasarkan identifikasi pada masalah di atas, dapat
diangkat judul penelitian memadukan platform google drive dengan
blog sebagai Learning Management System (LMS) dalam pembelajaran
berdiferensiasi.
B. Landasan
Teori
1.
Pengertian
Google Drive
Google drive merupakan
salah satu layanan penyimpanan (storage) yang dimiliki oleh Google, Inc
sejak April 2012. Aplikasi ini berasal dari Google Docs yang memiliki
kapasitas penyimpanan secara gratis sebesar 15 gigabyte (GB). Google drive
dapat mudah diakses dimanapun, kapanpun dan menggunakan perangkat apapun untuk
menyimpan file dalam bentuk foto, video, dokumen teks, spreadsheet dan
presentasi (Rusmanto Maryanto dalam Agustinus Rio, 2018:92).
Saat ini google drive menjadi perangkat yang sangat
dibutuhkan dalam menyimpan dan membagikan data. Oleh karena itu menyimpan data
pada google drive dapat memudahkan pemilik atau pengguna lain dimanapun
dan kapanpun selama terkoneksi dengan jaringan internet. Akses pengguna ke
perangkat google drive juga sangat mudah, bisa melalui ponsel atau
desktop.
2.
Pengertian
Blog
Blog adalah
sebuah media informasi dan komunikasi yang dapat memuat tulisan atau artikel,
gambar dan video. Menurut Sartono (2016:123) bahwa blog adalah media
yang dapat digunakan oleh guru dan murid secara tidak terbatas. Pemanfaatan blog
oleh guru dapat berupa dengan mengunggah bahan ajar, sementara itu murid
dapat dengan mudah mengakses bahan ajar yang telah diunggah oleh guru.
Penggunaan blog sebagai media pembelajaran sangat
besar manfaatnya. Dengan keberadaan blog, sumber belajar murid menjadi
beragam karena tidak hanya berupa buku teks saja. Akan tetapi guru dapat
menyematkan tautan artikel, gambar dan video pada blog yang guru susun.
Sehingga pembelajaran akan lebih beragam dan menarik.
3.
Pengertian Learning Management System (LMS)
Learning Management System (LMS) merupakan perangkat yang memiliki fungsi
membuat dan menyampaikan materi pembelajaran melalui jejaring online.
LMS dirancang dengan menggunakan LMS memberikan kemudahan bagi guru dalam
merancang pembelajaran serta mendistribusikan materi kepada murid. Melalui
pembelajaran berbasis LMS, guru dan murid dapat mengakses bahan ajar kapanpun
dan dimanapun. Sisi lain dari penggunaan LMS adalah pembelajaran yang dilakukan
lebih memiliki keragaman, artinya pembelajaran bukan sekedar bersumber pada
guru dan buku teks saja.
4.
Pengertian
Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran
berdiferensiasi adalah teknik pembelajaran dirancang oleh guru dengan menerapkan
berbagai sumber belajar dan metode pembelajaran. Pembelajaran berdiferensiasi
didasarkan pada kebutuhan murid, adapun kebutuhan murid itu dapat dilihat dari
gaya belajar, minat dan pemahaman murid terhadap materi pembelajaran. Untuk itu
pembelajran berdiferensiasi yang dilakukan oleh guru dapat berupa
berdiferensiasi konten, proses, produk dan lingkungan belajar.
C.
Hasil
dan Pembahasan
Memadukan platform google drive dengan
blog sebagai Learning Management System (LMS) dalam pembelajaran
berdiferensiasi tentunya sejalan dengan implementasi kurikulum merdeka. Pada
kurikulum merdeka guru didorong untuk dapat berkreasi dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran yang dapat dilaksanakan dalam kurikulum
merdeka mengupayakan pembelajaran dapat mengakomodir minat dan bakat murid.
Pembelajaran dalam kurikulum merdeka memberikan kemerdekaan bagi guru untuk
merancang pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat murid.
Pada pembalajaran di dalam kurikulum
merdeka seorang guru dapat berkreasi dengan memberikan keragaman konten
belajar. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
kurikulum merdeka juga menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan. Adapun
teknologi informasi dan komunikasi yang dapat diaplikasikan pada pembelajaran
berdiferensiasi adalah platform google drive dan blog. Dua
perangkat lunak tersebut dapat dirancang menjadi bagian dalam pembelajaran
berbasis digital.
Adapun langkah-langkah yang perlu
dilakukan guru untuk dapat memadukan platform google drive dengan blog
pada pembelajaran berdiferensiasi adalah sebagai berikut:
1. Tahap
Perencanaan
- Guru
merancang modul ajar.
- Guru
membuat bahan ajar/gambar/video pembelajaran yang kemudian diupload pada google
drive.
- Guru
membuat instrumen evaluasi melalui google form yang ada pada google
drive.
- Link
atau tautan bahan ajar/gambar/video pembelajaran dan instrument evaluasi yang
ada pada google drive kemudian
disalin. Tautan yang tersalin kemudian diunggah pada blog yang telah
disiapkan guru.
2. Tahap
Pelaksanaan
- Pada
saat kegiataan pembelajaran guru meminta kepada murid untuk mengakses halaman blog
yang telah dirancang guru.
- Guru
mengarahkan murid untuk mengklik materi ajar yang akan dibahas pada pertemuan
ini.
- Murid
diminta untuk menyimak konten pembelajaran, mereka dapat memilih bahan ajar/gambar/video
pembelajaran.
- Pembelajaran
dilanjutkan dengan diskusi dan presentasi.
3. Tahap
Evaluasi
- Pembelajaran
dilanjutkan dengan evaluasi, murid diminta guru untuk kembali mengakses blog
untuk mengerjakan soal evaluasi.
- Guru
kemudian memeriksa hasil evaluasi murid dengan mengunduh spreadsheet.
Memadukan
google drive dengan blog memiliki banyak kelebihan dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional. Adapun kelebihan yang dapat dirasakan guru
dan murid adalah:
1. Pembelajaran
menjadi lebih efisien dan fleksibel karena sumber belajar telah tersedia dalam blog.
2. Pembelajaran
mengakomodir minat dan bakat murid.
3. Menjadikan
pembelajaran lebih interaktif.
4. Memudahkan
guru dan murid dalam kegiatan evaluasi.
5. Guru
lebih dapat berkreasi dalam merancang dan mempublikan pembelajaran seperti
teks, gambar, audio dan video (Mulyo Wiharto, 2017:67).
D.
Penutup
Berdasarkan
pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa memadukan google drive dengan
blog sangat mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Hal itu karena guru dapat
menyajikan beragam konten pembelajaran. Oleh karena itu murid dapat memilih
konten pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Selain itu
penggunaan dua perangkat lunak tersebut sekaligus mengakomodir pembelajaran
digital. Sehingga pembelajaran tidak monoton dengan metode konvensional.
Melalui google drive dan blog pembelajaran lebih interaktif. Murid
dapat belajar dari sumber belajar yang berbeda-beda. Hal itulah yang membuat
pembelajaran lebih efesien, bahkan pembelajaran dapat mudah diakses oleh murid
kapapun dan dimanapun tanpa tergantung dengan keberadaan guru.
E.
Daftar
Pustaka
Rio,
Agustinus. 2018. Jurnal
Digital Teknologi Informasi. Efektivitas Penggunaan Google Drive Sebagai Media
Penyimpanan Di Kalangan Mahasiswa. Vol. 1 No. 2: 91-97.
Sartono. 2016. Transformatika. Pemanfaatan
Blog Sebagai Media Pembelajaran Alternatif di Sekolah. Vol. 12. No. 1: 120:134.
Widya, Inge dan Rofi Wahanisa. 2021. Seminar Nasional Hukum
Universitas Negeri Semarang. Pemanfaatan Teknologi Learning Management
System (LMS) di Unnes Masa Pandemi Covid-19. Vol 7 No 2: 547-560.
Wiharto,
Mulyo. 2017. Efektivitas Penggunaan Blog dalam Pembelajaran. Forum Ilmiah Vol 4
No 1: 65-74.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar