Pembelajaran utamanya berfokus pada aktivitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Sumber belajar bukan hanya sekedar dari guru, namun peserta didik harus mampu mengeksplorasi berbagai sumber belajar yang sesuai dengan tema dan tujuan pembelajaran.
.
Guru berupaya menjadikan dirinya sebagai fasilitator pembelajaran. Guru dalam hal ini berusaha untuk membantu peserta didik memecahkan masalah yang ditemui dalam proses pembelajaran. Sehingga aktivitas pembelajaran sebanyak mungkin harus diikuti oleh diri peserta didik. Mereka perlu aktif dalam pembelajaran. Guru mengarahkan peserta didik untuk mampu menggali informasi dan menganalisis hingga masalah dapat terpecahkan.
.
Begitupun dalam pembelajaran sejarah, seorang guru sejarah berusaha untuk menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik. Jika selama ini pembelajaran sejarah dikenal sebagai pembelajaran yang membosankan, itu mungkin karena pembelajaran masih didominasi oleh guru.
.
Maka perlu adanya suatu perubahan menyangkut pembelajaran sejarah. Pembelajaran yang berorientasi pada diri peserta didik sangat banyak ragamnya. Pada kesempatan ini penulis akan membahas desain pembelajaran sejarah berbasis pada projek, yakni membuat buklet sejarah.
.
Bagaimanakah mendesain pembelajaran sejarah dengan cara membuat buklet itu?
.
Pertama tentunya guru harus membuat perencanaan pembelajaran. Adapun dalam buklet sejarah ini dapat diterapkan pada semua materi sejarah. Pada perencanaan pembelajaran guru bersama peserta didik perlu menyiapkan bahan dan alat.
.
Adapun bahan dan alat seperti kertas hvs, gunting, pena, spidol warna, staples, dan penggaris.
.
Pada saat pembelajaran guru dapat membuka pembelajaran dengan menyampaikan judul dan tujuan pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan pokok pembelajaran yang harus diselesaikan oleh peserta didik.
.
Peserta didik dalam memecahkan masalah mencari dari berbagai sumber seperti buku maupun internet. Hasil penemuan kemudian dituangkan ke dalam buklet.
.
Adapun cara membuat buklet:
1. Peserta didik melipat kertas menjadi dua bagian (jumlah kertas disesuaikan dengan kebutuhan)
2. Kertas yang sudah dilipat kemudian distaples pada bagian tengah.
3. Peserta didik membuat cover atau sampul buklet, yang terdiri atas tema pembelajaran, nama dan kelas.
4. Peserta didik menuangkan hasil pemecahan masalah pada halaman buklet. Pada tahap ini guru membimbing peserta didik untuk membuat buklet semanarik mungkin. Peserta didik berusaha menunaikan ide kreatifitasnya, baik dalam penulisan maupun dalam membuat ilustrasi.
.
Setelah buklet selesai maka guru kemudian melakukan evaluasi dan penilaian atas buklet yang dibuat oleh peserta didik. Usahakan peserta didik bukan hanya mampu membuat buklet yang menarik, namun mereka juga harus memahami isi dari buklet yang mereka buat.
.
Demikian cara membuat buklet sejarah. Pada kesempatan berikutnya insyaallah akan penulis bahas lebih lanjut tentang membuat buklet dalam pembelajaran sejarah.
.
Adi Setiawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar