Rabu, 22 November 2023

Kisi-kisi Penilaian Akhir Semester Ganjil T.P 2023/2024

 Kisi-kisi Sejarah Indonesia Kelas XII

1.     Menganalisis terjadinya peristiwa PRRI/Permesta
Menganalisis terjadinya konflik dan disintegrasi antara tahun 1945-1965
Menganalisis terjadinya peristiwa DI/TII
Menganalisis peranan tokoh-tokoh pendukung kemerdekaan Indonesia
Menganalisis peranan tokoh-tokoh pendukung kemerdekaan Indonesia
Menganalisis nilai-nilai kepahlawanan
Menganalisis kondisi politik di awal kemerdekaan Indonesia
Menganalisis kondisi ekonomi di awal kemerdekaan Indonesia
Menganalisis kebijakan ekonomi di awal kemerdekaan Indonesia
Menganalisis kebijakan politik Kabinet Sukiman
Menganalisis pelaksanaan Konferensi Meja Bundar (KMB)
Menganalisis kebijakan ekonomi masa demokrasi liberal
Menganalisis awal-mula lahirnya demokrasi terpimpin
Menganalisis awal-mula lahirnya demokrasi terpimpin
Menganalisis kondisi politik luar negeri masa demokrasi terpimpin
Menganalisis kondisi ekonomi masa demokrasi terpimpin
Menganalisis peristiwa konfrontasi Indonesia-Malaysia
Menganalisis kondisi ekonomi masa demokrasi terpimpin
Menganalisis awal mula lahirnya orde baru
Menganalisis garis politik luar negeri masa orde baru
Menganalisis tatanan politik masa orde baru
Menganalisis garis politik luar negeri masa orde baru
Menganalisis tatanan politik masa orde baru
Menganalisis peristiwa DI/TII
Menganalisis peristiwa PKI Madiun 1948
Menganalisis peristiwa RMS
Menganalisis peristiwa PRRI/Permesta
Menganalisis peristiwa G 30 S/PKI
Menganalisis Dekrit Presiden 1959
Menganalisis peristiwa konfrontasi Indonesia-Malaysia
Menganalisis upaya perebutan Irian Barat
Menganalisis kondisi ekonomi masa demokrasi terpimpin
Menganalisis kondisi ekonomi masa demokrasi terpimpin
Menganalisis peran pelajar dan mahasiswa di akhir pemerintahan orde lama
Menganalisis program P4
Menganalisis integrasi Timor Timur dengan Indonesia
Menganalisis pelaksanaan Repelita I-V
Menganalisis kondisi Pendidikan masa orde baru
Menganalisis perkembangan partai politik masa awal kemerdekaan
Menganalisis sistem sentralisasi masa orde baru

 Ksi-kisi Sejarah Indonesia Kelas XI

            Menganalisis ciri-ciri perlawanan sebelum abad 19 atau sebelum tahun 1908

Menganalisis ciri-ciri perlawanan sebelum abad 19 atau sebelum tahun 1908

Menganalisis ciri-ciri perlawanan sebelum abad 19 atau sebelum tahun 1908

Menganalisis organisasi pergerakan nasional yang bersifat non kooperatif

Menganalisis faktor eksternal dan internal nasionalisme Indonesia

Menganalisis faktor eksternal dan internal nasionalisme Indonesia

Menganalisis faktor eksternal dan internal nasionalisme Indonesia

Menganalisis ciri-ciri perlawanan setelah tahun 1908

Menganalisis peristiwa sumpah pemuda

Menganalisis organisasi Indische Partij

Menganalisis tokoh-tokoh pergerakan nasional

Menganalisis organisasi Taman Siswa

Menganalisis Sarekat Islam

Menganalisis terjadinya Perang Paderi

Menganalisis terjadinya Perang Paderi

Menganalisis tokoh-tokoh dalam perang aceh

Menjelaskan system kolonialisme dan imperealisme

Menjelaskan factor-faktor lahirnya penjelajahan samudera

Menjelaskan factor-faktor lahirnya penjelajahan samudera

Menjelaskan factor-faktor lahirnya penjelajahan samudera

Menganalisis perkembangan VOC

Menganalisis pemerintahan H.W Daendels

Menganalisis jalannya perang diponegoro

Menganalisis perkembangan nasionalisme Indonesia

Menganalisis organisasi Budi Utomo

Menjelaskan kongres pemuda I

Menganalisis perkembangan nasionalisme Indonesia

Menganalisis Sarekat Islam

Menganalisis PKI

Menganalisis perkembangan pers masa pergerkan nasional

Menganalisis organisasi Perempuan

Menganalisis organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia

Menganalisis organisasi Muhammadiyah

Menganalisis organisasi INS Kayu Tanam

Menganalisis politik etis

Menganalisis Budi Utomo

Menganalisis organisasi kooperatif dan non kooperatif

Menganalisis organisasi kooperatif dan non kooperatif

Menganalisis peranan Perempuan masa pergerakan nasional

Menganalisis GAPI

si-kisi Sejarah Indonesia Kelas X

Menganalisis Langkah-langkah penelitian sejarah

Menganalisis ciri-ciri ilmu sejarah

Menganalisis konsep waktu di dalam sejarah

Menganalisis konsep perubahan dan keberlanjutan

Menganalisis konsep diakronik dan sinkronik

Menganalisis konsep ruang dalam sejarah

Menganalisis perkembangan historiografi tradisional, kolonial dan modern

Menganalisis konsep manusia, ruang dan waktu di dalam sejarah

Menganalisis perkembangan historiografi tradisional, colonial dan modern

Menganalisis berbagai teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia

Menganalisis konsep manusia, ruang dan waktu di dalam sejarah

Menganalisis persebaran nenek moyang bangsa Indonesia

Menganalisis persebaran nenek moyang bangsa Indonesia

Menganalisis berbagai teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia

Menganalisis bentuk kepercayaan Masyarakat pra-aksara

Menganalisis pembentukan jalur rempah masa pra-aksara

Menganalisis sumber-sumber sejarah

Menganalisis sumber-sumber sejarah

Menganalisis ciri-ciri ilmu sejarah

Menganalisis manfaat memperlajari sejarah

Menganalisis jenis-jenis manusia pra-aksara di Indonesia

Menganalisis hasil kebudayaan logam di Indonesia

Menganalisis hasil budaya zaman megalitikum

Menganalisis hasil budaya zaman batu

Menganalisis manfaat memperlajari sejarah

Menganalisis hasil-hasil budaya zaman mesolitikum

Menganalisis corak kehidupan masa pra-aksara

Menganalisis corak kehidupan masa pra-aksara

Menganalisis corak kehidupan masa pra-aksara

Menganalisis corak kehidupan masa pra-aksara

Menganalisis berbagai teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia

Menganalisis jenis-jenis manusia pra-aksara di Indonesia

Menjelaskan masa pra-aksara

Menjelaskan masa pra-aksara

Menganalisis sumber-sumber sejarah

Menganalisis sumber-sumber sejarah

Menganalisis perkembangan historiografi Indonesia

Menganalisis ilmu-ilmu bantu sejarah

Menganalisis konsep diakronik dan sinkronik

Menganalisis konsep diakronik dan sinkronik


Kamis, 02 November 2023

Angon; Aktivitas yang Kian Hilang

 Oleh: Adi Setiawan I 02 November 2023


 Penggembala Kambing (Sumber: Kompasiana.com)


Aku adalah anak gembala

Selalu riang serta gembira

Karena aku senang bekerja

Tak pernah malas atau pun lengah

....


Masih ingatkah pembaca dengan lagu kanak-kanak yang dinyanyikan oleh Tasya Kamila di atas? Iya lagu di atas berjudul Aku Anak Gembala yang popular dinyanyikan di tahun 1990an hingga awal 2000an. Lagu yang diciptakan oleh A.T Mahmud itu menggambarkan sebuah aktivitas menggembala ternak di padang rumput yang subur.

Mendengarkan lagu Aku Anak Gembala tentunya membawa kita mengingat kembali aktivitas penggembalaan ternak yang banyak dilakukan di desa-desa. Menggembala atau dalam bahasa Jawa disebut angon adalah pekerjaan yang biasa dilakukan di tanah lapang atau sawah yang ditumbuhi rerumputan. Adapun hewan ternak yang biasa diangon adalah kerbau, sapi, domba, dan kambing.

Mengutip dari laman p2k.unimus.ac.id bahwa menggembala merupakan salah satu pekerjaan tertua di dunia yang sudah dilakukan orang di Asia Kecil sekitar 6 ribu tahun lalu. Domba diternakkan bagi diambil susu, daging, dan bulunya bagi menjadi wol. Zaman berikutnya, domba sebagai binatang ternak dan pekerjaan menggembala sudah menyebar ke seluruh wilayah Eurasia.

Dalam sejarah peradaban Islam tercatat bahwa nabi-nabi maupun tokoh-tokoh besar Islam di masa lalu juga pernah menjalani aktivitas menggembala atau angon ini. Selain itu tercatat pula dalam sejarah bahwa kebesaran tokoh-tokoh dari Kekaisaran Mongol yang pernah menaklukan benua Asia awalnya mereka juga adalah para penggembala.

Di Indonesia sendiri kegiatan penggembala ternak bukan hal yang asing pula. Daerah-daerah di Indonesia timur seperti Sumbawa menggembala ternak kuda adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.

Aktivitas menggembala atau angon menjadi bagian yang erat dilakukan oleh usia anak-anak dan remaja di desa-desa pada dekade sebelum tahun 2000an. Angon biasa mereka lakukan pada waktu sore hari hingga menjelang magrib tiba. Kegiatan angon ini biasanya dilakukan secara bersama-sama. Tak jarang muncul rasa gembira karena senda gurau sembari mereka bertugas menjaga ternak.

Oleh karena itu, kegiatan angon jika kita telisik tentu bukan hanya sekedar kegiatan menggembala ternak semata. Ada nilai-nilai yang arif dari kegiatan angon ini. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam angon yaitu:

Tanggung Jawab

Kegiatan angon sejatinya adalah aktivitas yang ditujukan menjaga ternak-ternak yang sedang digembalakan. Selama angon ini, penggembala wajib untuk memastikan ternak-ternak meraka aman dan terjaga dari hal-hal yang buruk. Maka setiap penggembala harus cermat dalam mengawasi ternak-ternak yang digembalakan. Maka rasa tanggung jawab yang besar tentu akan berpengaruh juga dalam kegiatan angon ini.

Kebersamaan

Angon yang dilakukan secara bersama-sama menjadi sarana menjalin rasa persaudaraan dan kekeluargaan. Sembari penggembala melakukan angon, kadang kala mereka juga melakukan senda gurau bersama. Kadang pula dalam aktivitas angon ini timbul bincang-bincang yang menggembirakan. Rasa kebersamaan juga timbul apabila ditemui masalah dalam menggembala, biasanya penggembala lain akan turut membantu menyelesaikan masalah itu. Oleh karena itu rasa kebersamaan dapat tumbuh dari aktivitas angon ini.

Kerja Keras

Kerja keras adalah kunci utama dalam menjalankan pekerjaan agar dapat mendapatkan hasil yang memuaskan. Begitupun dalam angon, sikap kerja keras wajib dimiliki oleh para penggembala. Tanpa adanya kerja keras tentu akan sulit bagi penggembala dalam mengatur hewan-hewan ternaknya.

Sabar

Sifat sabar tentunya mudah diucapkan tapi sangat sulit dilakukan. Kegiatan menggembala terlebih dengan jumlah ternak yang banyak tentunya sangat diperlukan rasa sabar. Mengatur ternak dari kandang menuju penggembalaan hingga kembali lagi masuk kandang tentunya sangat merepotkan. Maka hal itu dapat melatih kesabaran penggembala.

Berwirausaha

Tak kalah penting, kegiatan angon melatih jiwa berwirausaha pula. Angon dapat menjadi profesi yang menjanjikan jika digeluti dengan sungguh-sungguh. Kebutuhan daging yang terus meningkat menjadi potensi yang menguntungkan. Maka angon juga memiliki pengaruh dalam bidang ekonomi Masyarakat.

Demikianlah artikel singkat tentang angon ini, semoga dapat mengingatkan kembali pada aktivitas yang marak dilakukan tempo dulu. Harapannya walaupun generasi saat ini tidak ada yang menjadi penggembala, namun nilai-nilai arif dari kegiatan menggembala semoga dapat diteladani guna menjadi generasi yang berkarakter mulia.

Menyaksikan Tanah Sabrang: Film Propaganda di Era Kolonial

Sebuah gedung pertunjukan film modern diresmikan di Kota Metro, sebuah daerah yang lahir dari proses kolonisasi di masa lampau. Hadirnya bio...

Populer