Minggu, 27 September 2020

Perkembangan Teknologi (Hasil Budaya Zaman Pra-aksara)

Adi Setiawan

 √ Zaman Praaksara Indonesia (Pengertin, Pembagian, Peninggalan, Jenis)

 
Perkembangan Teknologi 
 
Sekalipun belum mengenal tulisan manusia purba sudah mengembangkan kebudayaan dan teknologi. Teknologi waktu itu bermula dari teknologi bebatuan yang digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan. Dalam praktiknya peralatan atau teknologi bebatuan tersebut dapat berfungsi serba guna. Pada tahap paling awal alat yang digunakan masih bersifat kebetulan dan seadanya serta bersifat trial and eror. Mula-mula mereka hanya menggunakan benda-benda dari alam terutama batu. Teknologi bebatuan pada zaman ini berkembang dalam kurun waktu yang begitu panjang.

  

a. Zaman Batu Tua (Paleolitikum)

Disebut zaman batu tua karena alat-alat kebudayaan yang dihasilkan masih sangat kasar. Kebudayaan Paleolitikum di Indonesia ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong, maka sering disebut Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.

1) Kebudayaan Pacitan

Alat-alat kebudayaan Pacitan ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1935. Di daerah Pacitan banyak ditemukan alat-alat dari batu yang masih sangat kasar. Alat-alat tersebut berbentuk kapak, yakni kapak perimbas (chooper), karena tidak memakai tangkai maka disebut Kapak Genggam. Alat budaya Pacitan diperkirakan dari lapisan pleistosen tengah (lapisan Trinil); sedangkan pendukung kebudayaan tersebut ialah Pithecantropus Erectus.

2) Kebudayaan Ngandong

Di sekitar daerah Ngandong dan Sidorejo (dekat Ngawi, Madiun, Jawa Timur) didapatkan banyak alat-alat dari tulang di samping kapak-kapak genggam dari batu. Alat-alat Kebudayaan Ngandong ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1941 dan yang banyak ditemukan alat-alat dari tulang (semacam alat penusuk = belati), dan tanduk rusa terutama di gua Sampung. Rupa-rupanya alat-alat ini untuk menorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Ada juga alat-alat seperti ujung tombak dengan gigi-gigi pada sisinya, yang mungkin dipergunakan untuk menangkap ikan. Jenis alat ini ditemukan di lapisan pleistosen atas; sedangkan pendukung Kebudayan Ngandong adalah jenis manusia purba Homo Soloensis dan Homo Wajakensis

 

b. Zaman Batu Madya (Mesolitikum)

Sesuai dengan perkembangan penalarannya, zaman Mesolitikum ditandai dengan adanya kebudayaan kyokkenmodinger dan kebudayaan abris sous roche.

1) Kyokkenmoddinger

Suatu corak istimewa dari zaman Mesolitikum Indonesia ialah adanya peninggalan-peninggalan yang disebut dalam bahasa Denmark "kyokkenmoddinger". (kyokken = dapur, modding = sampah, jadi kyokkenmoddinger artinya sampah dapur). Sampah dapur tersebut dapat ditemukan di sepanjang pantai Sumatra Timur Laut, di antara Langsa (Aceh) - Medan; yaitu berupa bukit atau tumpukan kerang dan siput yang tinggi dan panjang yang telah menjadi fosil. Di tempat yang sama ditemukan pula jenis kapak genggam (chooper) yang diberi nama pebble (kapak Sumatra)

2) Abris Sous Roche

Hasil penemuan kedua dari kebudayaan Mesolotikum adalah "abris sous roche" ialah gua yang dipakai sebagai tempat tinggal manusia pra sejarah. Gua-gua itu sebenarnya lebih menyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang yang cukup untuk memberi perlindungan terhadap hujan dan panas. Di dalam dasar gua-gua itu didapatkan banyak peninggalan kebudayaan, dari jenis Paleolitikum sampai dengan Neolitikum, tetapi sebagian besar dari zaman Mesolitikum. Penelitian pertama terhadap abris sous roche dilakukan oleh Dr. P.V. Stein Callencels (1928-1931) di Gua Lawa dekat Sampung-Ponorogo, Madiun- Jawa Timur.

 

c. Zaman Batu Muda (Neolitikum)

Kebudayaan Neolitikum adalah kebudayaan batu baru, ciri-cirinya alatalatnya sudah dibuat dengan baik, diasah (diupam) dan halus. Masa ini merupakan masa bercocok tanam di Indonesia yang bersamaan dengan berkembangnya kemahiran mengasah (mengupam) alat-alat batu serta mulai dikenalnya teknologi pembuatan tembikar. Dengan demikian, masa ini telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, yakni perubahan dari kehidupan food gathering menjadi food producing. Hasil kebudayaan neolitikum, di antaranya ialah kapak persegi, kapak lonjong, alat serpih, gerabah, dan perhiasan .

 

d. Zaman Batu Besar (Megalitikum)

Pada masa ini manusia pra-aksara membuat benda-benda dengan ukuran besar. Benda-benda yang mereka buat ada hubungannya dengan kepercayaan manusia ra-aksara. Hasil-hasil budaya Megalitikum ialah sebagai berikut :

a.  Menhir, yaitu tugu dari batu tunggal. Fungsinya sebagai tanda peringatan suatu peristiwa atau sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang.

b.  Dolmen, yaitu meja batu, yang fungsinya sebagai tempat meletakkan sajian untuk pemujaan roh nenek moyang.

c.  Sarkofagus atau keranda yaitu peti batu besar bentuknya seperti palung/lesung dan diberi tutup. Fungsinya sebagai kuburan atau peti mayat.

d. Kubur Batu, yaitu kuburan dalam tanah dimana sisi samping, alas, dan tutupnya diberi semacam papan-papan dari batu. Fungsinya untuk mengubur mayat.

e.  Punden Berundak-undak, yaitu bangunan dari batu yang disusun bertingkat. Fungsinya sebagai pemujaan roh nenek moyang. Bangunan ini merupakan prototype (bentuk pendahuluan) dari candi.

f. Arca, yaitu bangunan dari batu. Ada yang berbentuk manusia dan yang berbentuk binatang (merupakan perwujudan dari roh nenek moyang).

g. Waruga, fungsinya sebagai kuburan atau peti mayat.

 

e. Zaman Logam

Zaman logam dibagi menjadi tiga zaman, yakni:

1. Zaman Tembaga

Pada masa ini manusia sudah mampu mengolah logam tembaga yang sesuai dengan bentuk-bentuk peralatan yang dibutuhkannya, seperti periuk, belanga dan sebagainya.

2. Zaman Perunggu

Pada masa ini manusia sudah mampu membuat peralatan dari perunggu. Perunggu merupakan logam campuran antara tembaga dengan timah.

3. Zaman Besi

Pada masa ini, alat-alat kehidupan manusia sudah meningkat lagi, disamping dibuat dari tembaga dan perunggu banyak sudah yang terbuat dari besi. Manusia telah dapat melebur biji-biji besi dalam bentuk alat-alat yang sesuai dengan kebutuhannya, seperti mata kapak, mata pisau, tombak, cangkul dan sebagainya.

Di Indonesia peralatan logam yang ditemukan umumnya berasal dari zaman perunggu. Adapun cara pembuatannya ada dua teknik, yaitu :

a. Teknik bivolve, yaitu cetakan yang terdiri dari dua bagian, kemudian diikat dan ke dalam rongga dalam cetakan itu dituangkan perunggu cair. Cetakan tersebut kemudian dilepas dan jadilah barang yang dicetak.

b. Teknik a cire perdue (membuat model benda dari lilin). Benda yang akan dicetak dibuat dari lilin atau sejenisnya, kemudian dibungkus dengan tanah liat yang diberi lubang. Setelah itu dibakar, maka lilin akan meleleh. Rongga bekas lilin tersebut diisi dengan cairan perunggu; sesudah dingin perunggu membeku dan tanah liat dibuang maka jadilah barang yang dicetak.

 Hasil-hasil kebudayaan perunggu di antaranya:

1)   Nekara Perunggu, Nekara adalah semacam genderang dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup, jadi kira-kira sama dengan dandang yang ditelungkupkan. Nekara yang ukurannya kecil disebut moko, yang berfungsi sebagai mas kawin.

2) Kapak Corong, Kapak Corong bentuk bagian tajamnya seperti kapak batu, hanya bagian tangkainya berbentuk corong. Kapak Corong yang memiliki panjang satu sisi disebut candrasa, bentuknya sagat indah dan penuh hiasan. Fungsinya sebagai tanda kebesaran dan alat upacara keagamaan.

3) Bejana Perunggu, Bejana ditemukan di tepi Danau Kerinci dan di Madura bentuknya seperti periuk, tetapi langsung dan gepeng.

4) Arca-arca Perunggu, Arca Perunggu yang ditemukan berupa arca yang menggambarkan orang yang sedang menari, berdiri, naik kuda, dan ada yang sedang memegang panah.

5) Perhiasan Perunggu, Selain Kapak Corong dan Nekara banyak pula benda-benda lainnya dari zaman perunggu yang didapatkan, sebagian besar berupa barang-barang perhiasan, seperti gelang, binggel (gelang kaki), anting-anting, kalung, dan cincin.

6) Candrasa, Kapak perunggu yang digunakan sebagai sarana upacara keagamaan.

 

Mengenal Api

Bagi manusia purba, proses penemuan api merupakan bentuk inovasi yang sangat penting. Berdasarkan data arkeologi, penemuan api kira-kira terjadi pada 400.000 tahun yang lalu. Penemuan pada periode manusia Homo erectus. Api digunakan untuk menghangatkan diri dari cuaca dingin. Dengan api kehidupan menjadi lebih bervariasi dan berbagai kemajuan akan dicapai. Teknologi api dapat dimanfaatkan manusia untuk berbagai hal. Di samping itu penemuan api juga memperkenalkan manusia pada teknologi memasak makanan, yaitu memasak dengan cara membakar dan menggunakan bumbu dengan ramuan tertentu. Manusia juga menggunakan api sebagai senjata. Api pada saat itu digunakan manusia untuk menghalau binatang buas yang menyerangnya. Api dapat juga dijadikan sumber penerangan. Melalui pembakaran pula manusia dapat menaklukkan alam, seperti membuka lahan untuk garapan dengan cara membakar hutan.

 

Sebuah Revolusi

Perkembangan zaman batu yang dapat dikatakan paling penting dalam kehidupan manusia adalah zaman batu baru atau neolitikum. Pada zaman neolitikum yang juga dapat dikatakan sebagai zaman batu muda. Pada zaman ini telah terjadi “revolusi kebudayaan”, yaitu terjadinya perubahan pola hidup manusia. Pola hidup food gathering digantikan dengan pola food producing. Hal ini seiring dengan terjadinya perubahan jenis pendukung kebudayannya. Pada zaman ini telah hidup jenis Homo sapiens sebagai pendukung kebudayaan zaman batu baru. Mereka mulai mengenal bercocok tanam dan beternak sebagai proses untuk menghasilkan atau memproduksi bahan makanan. Hidup bermasyarakat dengan bergotong royong mulai dikembangkan. Hasil kebudayaan yang terkenal di zaman neolitikum ini secara garis besar dibagi menjadi dua tahap perkembangan.

1) Kapak Persegi

Nama kapak persegi itu berasal dari von Heine Geldern, berdasarkan kepada penampang alang alat-alatnya, yang berupa persegi panjang atau juga berbentuk trapesium. Kapak persegi kebanyakan terbuat dari batu api yang keras atau chalsedon, bentuknya persegi panjang atau trapesium. Ada berbagai ukuran yang besar ialah beliung atau cangkul untuk mengerjakan sawah, sedangkan yang kecil ialah tarah untuk mengerjakan kayu. Pemakaiannya tidak lagi digenggam, melainkan telah mempergunakan tangkai kayu sehingga memberikan kekuatan yang lebih besar. Daerah penemuan kapak persegi pada umumnya di Indonesia bagian barat, seperti di Lahat, Palembang, Bogor, Sukabumi, Kerawang, Tasikmalaya, dan Pacitan. Sebab, penyebaran kapak persegi dari daratan Asia ke Indonesia melalui jalur barat (Sumatra-Jawa-Bali-Nusa Tenggara- Sulawesi). Adapun pusat pembuatannya antara lain di Lahat, Palembang, Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Pacitan. Jenis lain dari kapak persegi yang ada di daratan Asia (Jepang, Filipina), tetapi tidak ada di Indonesia ialah kapak pahu.

2) Kapak Lonjong

Nama kapak lonjong di dasarkan atas penampang alangnya yang berbentuk lonjong, dan bentuk kapaknya bulat telur. Ujungnya yang runcing untuk tangkai dan ujung lainnya yang bulat diasah hingga tajam. Ada dua macam kapak lonjong, yaitu Walzenbeil (yang besar) yang banyak ditemukan di Irian sehingga sering dinamakan Neolitikum Papua, dan Kleinbeil (yang kecil) banyak ditemukan di kepulauan Tanimbar dan Seram. Sampai abad ke-20, kapak lonjong masih digunakan di Irian Jaya terutama di daerah terpencil dan terasing. Di luar Indonesia kapak lonjong banyak ditemukan di Birma, Cina, dan Jepang, sehingga dapat diperkirakan penyebaran kapak lonjong melalui Indonesia Timur, yaitu daratan Asia-Jepang-Philipina-Minahasa-Irian Jaya.

 

Konsep Ruang pada Hunian (Arsitektur)

Bentuk arsitektur pada masa pra-aksara dapat dilihat dari tempat hunian manusia pada saat itu. Mungkin kita sulit membayangkan atau menyimpulkan bentuk rumah dan bangunan yang berkembang pada masa pra-aksara saat itu. Dari pola mata pencaharian manusia yang sudah mengenal berburu dan melakukan pertanian sederhana dengan ladang berpindah memungkinkan adanya pola pemukiman yang telah menetap. Gambar-gambar dinding goa tidak hanya mencerminkan kehidupan sehari-hari, tetapi juga kehidupan spiritual. Cap-cap tangan dan lukisan di goa yang banyak ditemukan di Papua, Maluku, dan Sulawesi Selatan dikaitkan dengan ritual penghormatan atau pemujaan nenek moyang, kesuburan, dan inisiasi. Gambar dinding yang tertera pada goa-goa mengambarkan pada jenis binatang yang diburu atau binatang yang digunakan untuk membantu dalam perburuan. Anjing adalah binatang yang digunakan oleh manusia pra-aksara untuk berburu binatang.

 

Bentuk pola hunian dengan menggunakan penadah angin, menghasilkan pola menetap pada manusia masa itu. Pola hunian itu sampai saat ini masih digunakan oleh Suku Bangsa Punan yang tersebar diKalimantan. Bentuk hunian itu merupakan bagian bentuk awal arsitektur di luar tempat hunian di goa. Secara sederhana penadah angin merupakan suatu konsep tata ruangan yang memberikan secara implisit memberikan batas ruang. Pada kehidupan dengan masyarakat berburu yang masih sangat tergantung pada alam, mereka lebih mengikut ritme dan bentuk geografis alam. Dengan demikian konsep ruang mereka masih kurang bersifat geometris teratur. Pola garis lengkung tak teratur seperti aliran sungai, dan pola spiral seperti route yang ditempuh mungkin adalah citra pola ruang utama mereka. Ruang demikian belum mengutamakan arah utama. Secara sederhana dapatlah kita lihat bahwa, pada masa praaksara konsep tata ruang, atau yang saat ini kita kenal dengan arsitektur itu sudah mereka kenal.

 

 

 

 

 

Perkembangan Teknologi Persenjataan

 

Adi Setiawan


Perkembangan Teknologi Persenjataan Terbaru - Rahasiatekno

Teknologi persenjataan selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Teknologi persenjataan yang dikembangkan oleh Negara-negara maju antara lain: senjata darat, udara, senjata nuklir, senjata laser, dan senjata biologi.

Tahun 1912, bom berbentuk granat tangan yang sederhana. Bom berkembang menjadi senjata yang dijatuhkan dari pesawat. Bom kemudian berkembang menjadi rudal yang merupakan elemen kunci dalam pertahanan strategis Negara-negara besar, seperti USA, Rusia, Inggris, Perancis, dan Cina.

Rudal sebagai wahana pelontaran hulu ledak bias nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya dalam hal ini kimia dan biologi dikembangkan melalui teknologi peroketan.

Dunia mengenal Robert Goddard (USA), Konstantin Tsiolkovsky (Rusia) dan Wernher von Braun (Jerman) yang dikenal sebagai bapak peroketan.

Persaingan yang paling mencolok dalam masa Perang Dingin adalah dalam bidang militer, khususnya dalam hal persenjataan. Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berlomba menciptakan berbagai senjata yang mutakhir dan mematikan, misalnya bom.

Bom adalah senjata ledak yang lazim digunakan dalam perang. Terorisme juga melibatkan penggunaan bom. Bom umumnya terdiri atas wadah logam yang diisi dengan bahan peledak atau bahan kimia. Bom melukai dan menewaskan orang serta merusakkan gedung dan bangunan lain, kapal, pesawat terbang, ataupun sasaran lain. Salah satu senjata yang paling menakutkan dan dapat membantu mengakhiri Perang Dunia II adalah bom atom. Senjata yang disebut bom atom itu dibuat pertama kali oleh Amerika Serikat pada tanggal 16 Juli 1945 di Alamo Gardo, New Mexico. 

Tenaga atom yang ditimbulkan akan menimbulkan radiasi yang apabila diterima dalam jumlah besar akan sangat fatal akibatnya. Debu radioaktif dan endapan dari awan yang tertiup angin dan bertebaran di daratan dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman serta membinasakan hewan dan manusia. Pada jangka panjang ledakan bom atom akan mengakibatkan kematian serta kanker pada manusia, sedangkan kerusakan genetis akan terlihat pada generasi-generasi berikutnya. 

Selama berlangsungnya perlombaan senjata nuklir antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet, keduanya membangun pusat-pusat tombol peluncuran senjata nuklir di berbagai negara yang berada di bawah pengaruhnya. Pada 1949 Uni soviet mengadakan uji coba peledakan bom atomnya yang pertama. Tiga tahun berikutnya Amerika serikat berhasil menguji penelitiannya tentang bom hidrogen. Namun sembilan bulan kemudian Uni Soviet sudah mampu membuat bom hidrogen sendiri.Keberhasilan Amerika Serikat dalam menciptakan bom atom, ternyata dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat diikuti oleh pesaingnya Uni Soviet. 

Perang rupanya mendorong para teknokrat menjadi kreatif untuk menciptakan  senjata perang. Igor Sikorsky ialah orang pertama kali mengembangkan helicopter untuk kepentingan militer.

Sejak tahun 1967, AS dan Rusia bersaing mengembangkan konsep pesawat tempur modern bermesin jet supersonic jarak jauh antar benua.

Pada tanggal 2 Agustus 1939, Albert Einstein menulis surat kepada presiden Franklin Roosevelt. Dalam surat tersebut diberitahukan bahwa NAZI-Jerman sedang giat memurnikan uranium dan kemungkinan bahan tersebut dipersiapkan untuk pembuatan bom atom dengan kekuatan besar. Tidak lama kemudian pemerintah AS menggelar suatu proyek rahasia yang disebut Proyek Manhattan.

Senjata lain yang berbahaya adalah senjata biologi yang dapat menyebabkan jatuhnya ribuan korban hanya dengan menggunakan sedikit material.

Senjata biologi dapat dikembangkan dengan mempergunakan organisme-organisme hidup (bekteri dan virus) atau toksin (racun) yang diperoleh dari organisme-organisme.

Program senjata biologi juga lebih mudah disamarkan dalam bentuk fasilitas produksi dan penelitian biasa daripada melalui fasilitas nuklir atau kimia. Bagian paling sulit untuk menyembunyikan program senjata biologi adalah proses akhirnya, yaitu ketika organisme atau zat toksin diletakkan di hulu ledak misil, bom, senjata artileri, atau tangki penyemprot aerial.

Kesepakatan Persenjataan Biologi (KPB) yang diperlakukan pada tahun 1975, melarang penelitian, pengembangan, produksi, penimbunan, atau pengambilalihan senjata biologi dan toksin. Kesepakatan tersebut melarang system pengangkutan yang dirancang untuk mengangkut jenis-jenis senjata tersebut. Aturan tersebut berasal dari aturan perang kuno yang melarang penggunaan senjata ataupun substansi “beracun” dalam konflik bersenjata yang pertama kali dimodifikasi dalam Kesepakatan Den Haag pada tahun 1899 dan 1907.

Kepemilikan senjata-senjata ini pada akhirnya diketahui berbahaya dan memicu banyaknya konflik yang membuat situasi berbahaya. Kesadaran itu berdampak pada menurunnya tingkat persaingan teknologi persenjataan antar banyak negara. Blok Barat dan Blok Timur akhirnya menggagas beberapa hal untuk mengatasi situasi. Salah satunya dengan membuat perjanjian-perjanjian Nuclear Non-proliferation Treaty, Strategic Arms Limitation Talks (SALT), dan Strategic Arms Reduction Treaty (START).

 

Referensi:

https://www.kompasiana.com/taufiqrizky7885/5d96e87ce0a74e271441d2b2/perkembangan-iptek-di-bidang-persenjataan?page=all

https://herydotus.wordpress.com/2011/03/10/sejarah-perkembangan-teknologi-persenjataan/

https://blog.ruangguru.com/mengetahui-sejarah-perkembangan-iptek-di-masa-kini

 

Sabtu, 26 September 2020

Kondisi Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin

 

Adi Setiawan

Pengertian Demokrasi Terpimpin : Ciri, Tujuan & latar Belakangnya

 

A. Pengertian Demokrasi Terpimpin

Demokrasi terpimpin adalah sebuah periode politik Indonesia yang dapat dilihat dengan memuncaknya posisi Presiden Soekarno dalam menggerakkan politik nasional. Periode Demokrasi Terpimpin dimulai sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

B. Latar Belakang Lahirnya Demokrasi Terpimpin

Ketidaksetabilan politik dan ekonomi Indonesia selama masa berlangsungnya Demokrasi Liberal, membuat Presiden Sukarno mengeluarkan gagasan diberlakukannya Sistem Demokrasi Terpimpin. Soekarno berharap sistem baru ini bisa mengentaskan berbagai krisis yang terjadi.

Gagasan Presiden Soekarno ini dikenal sebagai Konsepsi Presiden 1957. Pokok-pokok pikiran dalam konsepsi itu yakni:

§    Dalam pembaruan struktur politik harus diberlakukan sistem demokrasi terpimpin yang didukung oleh kekuatan-kekuatan yang mencerminkan aspirasi masyarakat secara seimbang.

§    Pembentukan kabinet gotong royong berdasarkan imbangan kekuatan masyarakat yang terdiri atas wakil partai-partai politik dan kekuatan golongan politik baru, golongan fungsional atau golongan karya.

Maka pada 9 April 1957, Soekarno melantik kabinet berkaki empat atau Kabinet Karya. Empat unsur yang terwakilkan di Kabinet Karya yakni Partai Nasional Indonesia (PNI), Masyumi, Nahdlatul Ulama (NU), dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Sementara golongan politik dari masyarakat ditampung dalam Dewan Nasional yang disahkan pada 6 Mei 1957.

Demokrasi Terpimpin yang sudah dirintis pada 1957, sebenarnya baru resmi berjalan sejak 1959, ketika Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden. Dekrit Presiden dikeluarkan karena ketidakstabilan pemerintah. Badan Konstituante untuk menetapkan undang-undang baru untuk mengganti UUDS 1959.

 Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959 berisi mengenai:

§      1. Dibubarkannya Konstituante

§      2. Diberlakukannya kembali UUD 1945

§      3. Tidak berlakunya lagi UUDS 1950

§     4. Dibentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) yang diberlakuakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

C. Peristiwa Politik Penting Pada Masa Demokrasi Terpimpin

Pada masa diberlakukannya sistem Demokrasi Terpimpin, Presiden Soekarno melakukan beberapa kebijakan. Pada saat itu Soekarno ditetapkan sebagai presiden seumur hidup. Di dalam usaha menstabilkan politik, ia pun mengenalkan ajaran NASAKOM yakni Nasionalis, Agama dan Komunis. Berikut adalah peristiwa penting pada masa Demokrasi Terpimpin:

1. Pembebasan Irian Barat

Pembebasan Irian Barat menjadi program utama pemerintah Indonesia sejak diputuskan permasalahannya dalam Konferensi Meja Bundar Desember 1949. Program ini baru digenjot pelaksanaannya pada masa demokrasi terpimpin. Indonesia mengusulkan pembahasan ini dalam Konferensi Perdana Menteri dan kemudian Sidang Dewan Keamanan PBB pada 1956 sampai dengan 1960 hingga Indonesia memutuskan hubungan diplomatiknya pada bulan Agustus.

Amerika Serikat ditunjuk PBB untuk membantu menyelesaikan masalah Irian Barat, namun pada saat yang sama Indonesia mempersiapkan opsi militer. Jenderal Nasution mengamankan perjanjian senjata dengan Moskow, sementara Soekarno mengumumkan Tri Komando Rakyat (Trikora).

Hal ini direspon Belanda dengan memperkuat perbatasan. Operasi Mandala dilakukan di bawah Pimpinan Mayjen Soeharto berhasil menguasai Terminabuan. Belanda mendapat tekanan dari AS untuk berunding, karena Indonesia mendapatkan dukungan penuh dari Uni Soviet.

Konflik berkelanjutan akan membuat AS dan Uni Soviet terlibat dalam agresi di Pasifik Barat Daya. Belanda melunak, dan akhirnya menyepakati Perjanjian New York pada Agustus 1962. Perjanjian ini ditindaklanjuti dengan penyerahan Irian Barat dari PBB ke RI secara sementara pada 1 Mei 1963.

2. Gerakan Non-Blok

Politik Luar Negeri Indonesia didasarkan pada prinsip bebas-aktif, sehingga dapat berhubungan dengan negara manapun yang berusaha mewujudkan perdamaian. Tidak terikat pada blok barat ataupun timur. Hal ini diterjemahkan dalam keikutsertaan Indonesia dalam Gerakan Non-Blok.

Gerakan ini berupaya untuk membentuk kekuatan netral dan mencegah konflik berkelanjutan antara AS dan Soviet sebagai dua kutub politik dunia. Gerakan ini juga menangani konflik-konflik seperti India-RRC, India Pakistan, dan kemudian Indonesia-Malaysia. Dua kali Konferensi Tingkat Tinggi di Beograd dan Kairo berupaya untuk memberikan tekanan kepada PBB untuk menekan konflik antara AS-Soviet dan memperingatkan bahaya perang antara keduanya. Meski begitu, dengan semakin memanasnya konflik Irian Barat, Indonesia menempel blok timur karena bersedia membantu persenjataan untuk berperang.

3. Konfrontasi Malaysia

Konfrontasi ini dimulai setelah Tengku Abdul Rachman mengumumkan pembentukan Federasi Malaya pada 27 Mei 1961, kebijakan ini didukung oleh Inggris dalam persiapannya. Kebijakan membuat hubungan Indonesia-Malaysia memanas yang dianggap mengganggu revolusi Indonesia dengan hadirnya pangkalan militer Inggris. Selain itu, Federasi Malaysia dianggap sebagai proyek neokolonial Inggris.

Indonesia, Filipina, dan Malaya melalui PBB melakukan peninjauan keinginan rakyat untuk bergabung dalam federasi. Namun federasi diproklamasikan sebelum peninjauan dilakukan oleh PBB. Indonesia memutuskan hubungan ekonomi dengan wilayah-wilayah Federasi Malaya pada 21 September 1963.

Konflik pecah di Kalimantan Utara, dan diskusinya berjalan alot sampai Mei 1964. Presiden kemudian mengucapkan Dwi Komando Rakyat sebagai tanda masuknya konfrontasi pada fase perang. Konflik ini mereda pada pertemuan di Tokyo pada 20 Juni 1964 untuk membuat Komisi Asia-Afrika dan menghentikan permusuhan terhadap Malaysia.


4. Keluar dari PBB

Indonesia memutuskan untuk keluar dari PBB pada Januari 1965, disebabkan oleh diterimanya Malaysia sebagai anggota PBB bahkan dewan keamanan tidak tetap. Aksi ini sangat disayangkan karena Indonesia kehilangan forum yang besar untuk memperjuangkan penyelesaian konfliknya dengan Malaysia.

Hal ini kemudian diganti dengan menginisiasi berdirinya New Emerging Forces (NEFO) sekaligus berlangsungnya Conference of New Emerging Forces (CONEFO) dan Games of Emerging Forces (GANEFO).

Meski begitu program ini tidak berjalan efektif, karena PBB adalah forum yang sangat penting, dan kebijakan Indonesia yang memperbanyak lawan disbanding lawan sangatlah buruk. Hal ini berlawanan dengan sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Indonesia baru masuk kembali ke PBB pada masa Orde Baru.

5. Politik Poros

Pelaksanakan politik poros, yaitu dengan membentuk Poros Jakarta–Peking (Indonesia dan China), Poros Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-Peking-Pyongyang (Indonesia, Kamboja, Vietnam Utara, China Dan Korea Utara).

 

D. Penyimpangan-Penyimpangan Demokrasi Terpimpin

Era demokrasi terpimpin yang ditandai dengan menguatnya posisi presiden Soekarno, didukung oleh TNI dan PKI. Seluruh kebijakan negara hampir selalu dikeluarkan oleh Presiden Soekarno, tanpa mempertimbangkan suara pihak-pihak lain. Penyimpangan yang dilakukan antara lain :

  1. Membubarkan DPR hasil pemilu pada 4 Juni 1960, kemudian membentuk DPR-GR karena menolak anggaran belanja negara yang diusulkan pemerintah.
  2. Membubarkan konstituante hasil pemilu melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959
  3. Pembentukan MPRS yang disusun oleh presiden sendiri
  4. Mengatur setiap sendi kehidupan negara melalui Manipol, Usdek, dan Nasakom
  5. Mengangkat Ketua MPRS dan Ketua DPR-GR sebagai Menteri kabinet kerja.
  6. Meningkatkan peranan ABRI dalam politik nasional
  7. Membubarkan Masyumi dan PSI dalam kaitannya dengan PRRI dan Permesta.
  8. Kekuasaan Presiden yang tidak terbatas, termasuk dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan secara sepihak seperti keluar dari PBB, konfrontasi Irian Barat dan Malaysia, Mengadakan CONEFO dan GANEFO.

 

Referensi:

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/13/090000069/demokrasi-terpimpin-1957-1965---sejarah-dan-latar-belakangnya?page=all

https://www.studiobelajar.com/demokrasi-terpimpin/

https://ex-school.com/artikel/perkembangan-politik-pada-masa-demokrasi-liberal-dan-demokrasi-terpimpin

 

 

Menyaksikan Tanah Sabrang: Film Propaganda di Era Kolonial

Sebuah gedung pertunjukan film modern diresmikan di Kota Metro, sebuah daerah yang lahir dari proses kolonisasi di masa lampau. Hadirnya bio...

Populer