Penulis: Adi Setiawan
Suasana riuh nampak terasa Ahad pagi di Pasar Templek Trimulyo, walaupun matahari nampak masih malu memunculkan sinarnya. Aktivitas pasar Ahad pagi ini cukup ramai walaupun pengunjung pasar harus memilah-milih pijakan yang becek karena diguyur hujan sehari kemarin.
"Duku-duku... Jeruk-jeruk.." Ucap salah seorang pedagang buah.
"Jamur-jamur... Kangkung-kangkung.. Sahut pedagang sayur di seberang pedagang buah tadi.
Pasar Templek Trimulyo merupakan sebuah pasar kecil yang ada setiap hari Rabu dan Ahad. Pasar ini terletak di Desa Trimulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur. Letak jika diukur dari pusat Kecamatan Sekampung kira-kira berjarak 3 sampai 4 kilometer.
Pasar Templek Trimulyo persis berada di area Kantor Kepala Desa Trimulyo ini menjadi magnet bagi pedagang untuk meniagakan dagangannya mulai bada subuh hingga berakhir sekitar pukul 08.00. Kegiatan pasar di Pasar Templek Trimulyo memang tidak lama atau berlangsung sehari penuh, inilah ciri khas yang dimiliki oleh pasar templek.
Pasar Templek Trimulyo menjadi tempat favorit pembeli di sekitar Desa Trimulyo. Mereka berkunjung ke pasar ini guna membeli keperluan rumah tangga seperti sayuran, lauk, dan bumbu masakan.
Namun walaupun terhitung sebagai pasar kecil, di pasar ini juga diperjualbelikan barang-barang lain seperti jajanan pasar, pakaian hingga berbagai macam makanan kemasan.
Pasar templek jika dikaitkan dengan masyarakat memang menjadi suatu hal yang menyertai perkembangan masyarakat, utamanya di daerah pedesaan. Pasar templek menjadi titik penjualan hasil bumi dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Letaknya pun tidak harus di suatu area yang luas, namun cukup untuk melakukan transaksi.
Pasar templek umumnya dalam seminggu beroperasi antara 2 sampai 3 kali. Ada yang menyebutkan pasar templek dengan nama-nama hari dalam kalender Jawa, seperti pon, pahing, wage, kliwon.
Di Kecamatan Sekampung yang merupakan daerah hasil transmigrasi, membuat budaya pasar templek juga ikut berkembang. Pasar templek yang ada di Kecamatan Sekampung seperti di Trimulyo dan Girikarto letaknya berada di sekitar kantor pemerintahan desa. Adapula pasar templek di Sekampung yang berada di sekitar perempatan jalan besar dan lapangan.
Hal itu menunjukkan bahwa selayaknya pasar pada umumnya, keberadaan pasar templek di Sekampung menempatkan pasar di daerah yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
Keberadaan pasar templek memperlihatkan bahwa nilai-nilai tradisional masih ada di tengah-tengah masyarakat desa, misalnya kebiasaan tawar-menawar. Terlebih saat ini, dimana arus pasar modern, minimarket dan toko telah cepat berkembang yang juga berpengaruh bagi keberlangsungan pasar-pasar tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar