Kamis, 16 Maret 2023

Resensi Buku: Muhammadiyah Metro dalam Lintasan Sejarah (1939-2022)


Judul: Muhammadiyah Metro dalam Lintasan Sejarah (1939-2022) 

Penulis: Imam Sapi'i, Muhammad Nur,  Sin Hadiyah, Siti Fatonah, Suhendi 

Editor: Mukhtar Hadi 

Desain Cover: Lefran Sasabone 

Tahun Terbit: Januari 2023

Penerbit: Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro 

Kota Penerbit: Metro 


Buku Muhammadiyah Metro dalam Lintasan Sejarah (1939-2022) menjadi buku bertema sejarah organisasi sekaligus buku yang mengupas sejarah lokal di Kota Metro. Hadirnya buku ini memberikan warna baru bagi penulisan sejarah lokal di Metro yang memang sedang berkembang pesat. Oleh karena itu buku ini sangat menarik untuk pembaca yang memiliki minat terhadap sejarah lokal Metro. Begitupun akan menjadi pustaka yang penting bagi anggota persyarikatan, khususnya Muhammadiyah daerah Metro. 

Buku yang ditulis oleh anggota Majelis Pustaka dan Informasi PDM Metro ini memberikan pengetahuan menarik ihwal berdirinya Muhammadiyah Metro. Pemaparan dalam buku yang mungkin dapat disebut sebagai "buku putih" sejarah Muhammadiyah Metro ini membuat pembaca membayangkan proses perkembangan Muhammadiyah Metro dari masa kolonial hingga saat ini. 

Muhammadiyah Metro saat ini merupakan salah satu organisasi besar di Kota Metro yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial kemasyarakatan. 

Buku yang memiliki ketebalan tidak kurang dari 140 halaman ini terbagi menjadi 6 bab. Bab I mengulas tentang pentingnya sejarah dan metode yang digunakan dalam penelitian yang menjadi dasar penulisan buku ini. Bab II membahas tentang sejarah terbentuknya Metro di zaman kolonisasi Belanda. Dijelaskan bahwa Metro terbentuk tidak terlepas dari program politik etis atau balas budi yang diterapkan oleh pemerintah kolonial pada awal abad 20 di Indonesia. 

Sementara pada Bab III banyak mengulas tentang perkembangan Muhammadiyah Metro mulai dari fase rintisan antara tahun 1939-1954, fase pertumbuhan tahun 1954-2000 dan fase perkembangan tahun 2000-2022. Pada bab ini dijelaskan perubahan yang dialami Muhammadiyah Metro mulai dari ikhtiar persyarikatan pusat mengirimkan kader-kader Muhammadiyah ke Metro hingga berhasil dibentuk berbagai cabang Muhammadiyah di Metro dan sekitarnya. 

Sedangkan pada Bab IV dalam buku ini menginformasikan narasikan gerakan Muhammadiyah Metro yang dekat dengan masyarakat. Muhammadiyah Metro bukan semata sebagai organisasi dakwah Islam melainkan juga memiliki gerakan sosial dalam pendidikan, kesehatan dan ekonomi. 

Kemudian di Bab V, yang juga menambahkan luasnya pembahasan dalam buku ini adalah menerangkan tokoh-tokoh yang memiliki peran penting dalam memajukan organisasi Muhammadiyah Metro. Sementara Bab VI berisi penutup. 

Buku yang ditulis dengan menggunakan pendekatan metodologi penelitian sejarah ini,   menggunakan berbagai sumber primer maupun sekunder seperti arsip, majalah, koran dan buku. 

Sedikit hal yang mungkin digaris bawahi adalah penafsiran terhadap istilah dari bahasa Belanda ke bahasa Indonesia yang musti diperbaiki dalam buku ini.  Termasuk dalam penulisan angka tahun terjadinya peristiwa. 

Namun, sejatinya buku yang telah diperkenalkan pada masyarakat umum ini, tetap  menjadi referensi yang baik dalam menyelami perkembangan persyarikatan Muhammadiyah Metro. Sekali lagi buku ini sekaligus dapat mengisi ruang-ruang sejarah lokal Metro.


(Adi Setiawan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyaksikan Tanah Sabrang: Film Propaganda di Era Kolonial

Sebuah gedung pertunjukan film modern diresmikan di Kota Metro, sebuah daerah yang lahir dari proses kolonisasi di masa lampau. Hadirnya bio...

Populer